Marine Weather Information for Fisherfolk Training Module

Spread the love

APIK bekerjasama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pusat dan daerah, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), serta The International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) bermaksud untuk menyelenggarakan Pelatihan Informasi Cuaca Maritim untuk Nelayan di desa Tambakrejo, Kabupaten Blitar. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan terkait layanan informasi cuaca maritim dari BMKG dan informasi terkait prakiraan lokasi ikan (PPDPI) yang berasal dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Pelatihan dibuat sebagai upaya pembentukan materi informasi cuaca maritim hingga ke level komunitas. Pada akhirnya diharapkan adanya peningkatan pemahaman berbagai komunitas terhadap informasi cuaca maritime serta dampaknya bagi kehidupan, sehingga dapat menentukan sikap serta mengambil keputusan yang tepat sebagai upaya adaptasi terhadap dinamika cuaca maritim.

Di tahun 2016, APIK melakukan serangkaian kegiatan penilaian (assessment) terhadap pemanfaatan layanan informasi cuaca dan iklim (ICI) di tiga provinsi yakni Jawa Timur, Sulawesi Tenggara dan Maluku mencakup sebelas kota/kabupaten. Dari penilaian tersebut ditemukan bahwa di ketiga wilayah APIK, tingkat penggunaan layanan ICI di kalangan masyarakat (termasuk nelayan, petani, dan UMKM) masih sangat rendah. BMKG saat ini sudah memiliki banyak produk yang didedikasikan untuk membantu masyarakat dalam mengambil keputusan dalam aktivitas sehari-hari termasuk ramalan cuaca harian, tiga harian dan mingguan, prediksi musiman (setiap bulan), informasi variabilitas iklim (ENSO, Monsun, Dipole Mode, dll.) dan peringatan dini cuaca ekstrem (termasuk hujan ekstrem dan potensi kekeringan). Demikian juga dengan informasi cuaca maritim termasuk tinggi gelombang, arus, angin, dll. Idealnya, semua produk tersebut seharusnya dapat menyentuh masyarakat yang membutuhkan termasuk para Nelayan. Namun demikian, kondisi di lapangan ditemukan bahwa informasi tersebut belum dapat diserap secara maksimal oleh masyarakat. Dalam hal aksesibilitas, BMKG sudah memiliki beberapa kanal informasi utama dalam menyebarkan informasi kepada publik, diantaranya melalui website, aplikasi android, serta penyampaian langsung kepada beberapa instansi terkait. Namun demikian, hal tersebut berhadapan tantangan kondisi di lapangan yang membuat proses tersebut belum berjalan maksimal. Dalam laporan assessment, APIK menganalisis bahwa hal ini disebabkan diantaranya oleh masih rendahnya pemahaman manfaat layanan ICI di tingkat masyarakat, masih belum optimalnya proses diseminasi dari pemerintah daerah ke masyarakat, dan keterbatasan akses informasi.

Untuk mengisi kesenjangan tersebut, APIK bekerjasama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pusat dan daerah, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), serta The International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) bermaksud untuk menyelenggarakan Pelatihan Informasi Cuaca Maritim untuk Nelayan di desa Tambakrejo, Kabupaten Blitar. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan terkait layanan informasi cuaca maritim dari BMKG dan informasi terkait prakiraan lokasi ikan (PPDPI) yang berasal dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Pelatihan dibuat sebagai upaya pembentukan materi informasi cuaca maritim hingga ke level komunitas. Pada akhirnya diharapkan adanya peningkatan pemahaman berbagai komunitas terhadap informasi cuaca maritime serta dampaknya bagi kehidupan, sehingga dapat menentukan sikap serta mengambil keputusan yang tepat sebagai upaya adaptasi terhadap dinamika cuaca maritim


Spread the love